Selasa, 03 November 2009

untuk

hai! rasanya cuma itu yang bisa aku katakan kepadamu, ga ada kata lain, rasanya kamupun ga berharap aku ngomong banyak..., mungkin suaraku cuma bakalan bikin kamu keganggu (aku sendiripun ga tau kenapa) hm..boleh ga tanya kenapa??
sampai hari inipun aku ga pernah tau apa mau kamu. Banyak hal yang aku sudah lakukan untuk membuat kamu tetap ada disana, aku ga pernah "menggenggam" kamu begitu erat sampai-sampai kamu sesak napas, yang aku lakukan adalah mempersilahkan kamu melakukan apa yang kamu mau. aku memang pernah berkata "silahkan kamu selesaikan apa yang belum terselesaikan di masa lalu kamu, sebelum akhirnya kita menginjak tujuan kita", tapi lagi-lagi asal kamu tau ga sesakit ini yang aku maksud..
sayang, aku bahkan takut pada diriku sendiri, entah apakah karena ini tidak begitu besar lagi perasaanku padamu atau hati ini sudah terbiasa dengan semua sikap abnormalmu. Berapa kali aku tau kamu pergi diam2 malam hari yang kemudian ketika matahari hampir tiba kamu baru kembali kepelukan malaikat2 kecilku. Awalnya aku sakit sekali tau bahwa kamu berbuat yang tidak sebagaimana mestinya dibelakangku. Berapa banyak hal yang aku harus dengar bahwa kamu bersama perempuan lain? berapa banyak hal yang harus aku tau kamu bermanis-manis dengan perempuan lain? berapa kali aku harus menahan semua amarah ini supaya kamu ga berubah murka lagi seperti waktu itu? sungguh aku ga mau wajah ini harus merasakan ludah yang kau buang ke arahku dengan segala rasa yang ada dihatimu, entah itu rasa marah, malu karena aku tau apa yang kamu lakukan, atau rasa bersalah karena aku tau apa yang kamu lakukan di belakangku??

Kamu tau beberapa saat lalu, kamu memilih untuk pergi dariku? pada saat itu pula aku memilih untuk pergi darimu (seperti yang kamu mau), toh kamu juga yang kemudian datang padaku, dengan masih menanyakan semua tujuan awal kita, jujur pada saat itu aku sedang berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan kamu untuk jadi bagian lembaran lalu hidup aku, tapi jujur hati ini masih ingin ada di sana terlebih lagi untuk bersama malaikat2 kecilku. Ya, memang bukan salahmu kalau aku masih ada di sana untuk kamu, itu keputusanku. Semua resiko harus aku ambil. Termasuk kenyataan pahit sekalipun aku harus telan, seperti halnya kamu tidur dengan perempuan lain, atau kamu bermanis-manis dengan perempuan lain (ya Allah aku mohon ampun jika aku berkata demikian aku termasuk orang yang su'udzon), tapi semua hal berindikasi ke arah sana.

sayangku, jika memang kamu ga bisa mencintaiku seperti halnya aku mencintaimu, ya sudah aku kembali akan mundur, toh ini khan yang kamu mau dariku? kamu mungkin ga tega untuk bilang kalo kamu sebenarnya ga sungguh2 mencintaiku. Aku pun ga tau kamu mau mencari yang seperti apa? aku bukan dia, dia, dia atau dia yang bisa kamu banggakan dihadapan semua orang (baik secara fisik atau materi), aku adalah aku hari sampai hari, menit & detik ini, tapi aku ga tau apa yang akan terjadi denganku nanti, besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan....yang jelas aku punya tekad untuk menjadi aku yang lebih baik dari sekarang baik secara materi dan keimananku..entah apakah ketika aku menjadi aku di hari esok aku masih tetap ada di sampingmu atau aku sudah menjadikanmu lembaran masa laluku..

aku ga ingin masuk dalam jurang yang sama untuk kesekian kalinya, aku mungkin lebih bodoh dari keledai saat ini, tapi aku ga mau terus menjadi keledai untuk hari esok..sekarang kamu mau aku pergi??? karena sepertinya kamu juga terus-menerus berusaha untuk membuat aku meninggalkanmu...baiklah aku akan pergi, aku pergi..

dia, perempuan itu mungkin orang yang kamu cari, secara materi mungkin dia dapat membantumu melalui masa sulitmu saat ini, dia perempuan itu yang juga secara usia sudah seharusnya memiliki pendamping, dia perempuan itu yang mungkin dapat mengakomodir semua kebutuhanmu dalam hal apapun (aku ga bisa & ga sampai hati menjabarkannya di sini), mungkin dia juga yang bisa menjadi ibu yang baik untuk malaikat2 kecilku...silahkan...aku mengalah, aku mundur, ini mau kamu toh??? aku bilang aku mencintaimu & menyayangimu sepenuhnya, aku yang mau memenuhi semua keingianmu, untuk yang terakhir kalinya aku akan ikuti kemauanmu yaitu pergi dari kamu..ok aku pergi, mungkin saat ini kamu ga akan nyari dimana aku, entah besok atau lusa apa yang terjadi...

cintaku,a ku lelah sungguh lelah dengan semua keadaan ini, aku juga manusia biasa yang punya rasa marah, kesal, kecewa, perih, pedih, bahkan mungkin dendam. Aku lelah dengan semua marah, kesal, sedih & perih yang ada, aku pamit aku pergi..

dia, jika memang perempuan itu yang sekarang sedang kau coba raih, aku juga harus mengerti dengan keadaannya, dia sudah sangat "cukup" untuk menikah. Jika aku yang kamu sakiti saat ini, jalanku masih panjang untuk meraih semua impianku bahkan laki2 yang kelak jadi imamku, sementara dia (ini tanpa aku bermaksud "mengecilkan" arti dia siapa) dia akan sangat sakit sekali kalau kamu juga ikut menorehkan luka itu dalam hatinya, ga sayangku aku harus lebih mengerti itu..

aku di sini akan terus coba mengerti & ikhlas atas semua keadaan yang ada (baik keadaanmu atau keadaan dia)

satu hal yang sedari dulu aku titipkan padamu, tolong jaga dengan baik & benar malaikat2 kecilku di sana, aku sangat mencintai & menyayangi mereka meskipun mereka bukan berasal dari bagian tubuhku, tapi sungguh aku mau mereka akan lebih baik dari waktu ke waktu.., si abang hehehe...semoga dia sudah lancar membacanya, kemampuan matematisnya yang aku banggakan dia sangat jago matematika, tapi kalo urusan membaca rasanya dia masih kurang tertarik ya, dan harus segera diputuskan apakah dia akan menjadi kidal atau tidak. Sementara jagoan kecilku berwajah fotogenik itu, aku merindukan saat2 dia menciumku dengan khasnya (kamu tau kalau kita punya istilah cium bunyi? kalau kamu mau tau silahkan tanya pada jagoan kecilku itu, biasanya kami saling mencium pipi satu sama lain dengan bibir lalu menimbulakn bunyi dengan segaja, stelah itu kami akan tertawa bersama), jagoan kecilku dia sangat mirip dengan kamu keras kepala walaupun dia salah, tolong jaga dia , jangan lupa tanyakan setiap malam apakah ada PR dari sekolahnya, karena terakhir kami bertemu dia masih saja berkilah kalau dia tidak punya PR hehehe...(Allah aku rindu mereka, kalaupun aku harus pergi, biarkan mereka tetap mengingat aku dalam hati & pikiran mereka sampai kapanpun, beritahukan kepada mereka bahwa aku mencintai & menyayangi mereka sepenuh hatiku)

hari ini kamu bertanya apakah aku akan datang ke rumahmu? jujur aku ga tau, aku mau pergi seperti yag kamu mau....

mungkin hanya itu yang bisa aku sampaikan kepadamu, entah tulisan ini akan terbaca atau tidak olehmu (entah dengan cara apa), yang pasti aku ingin menyampaikan ini, walaupun kesannya aku ga gentle karena aku ga punya keberanian untuk bicara langsung padamu...

untuk terakhir kalinya...
slamt tinggal sayang... (sapaan ini mungkin akan berakhir di sini)